TAHAP-TAHAP EVALUASI PEMBELAJARN
Sebelum evaluasi pembelajaran
dilaksanakan seorang evaluator harus melakukan persiapan secara cermat.
Taha-Tahap Yang
Dilakukan Sebelum Evaluasi Pembelajarn
Secara umum tahap-tahap pokok
evaluasi pembelajaran meliputi tiga kegiatan utama yaitu:
1.
Persiapan
2.
Pelaksanaan
3.
Pengolahan hasil
Ketiga tahap-tahap tersebut dapat
dijabarkan dalam tahap-tahap yang lebih operasional meliputi:
1.
Perencanaan dan perumusan kriterium
Merencanakan pada dasarnya
menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa depan. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai
dengan yang diharapkan.
Perencanaan adalah proses penentuan
tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin.
Dalam tahap perencanaan dan
perumusan kriterium hal-hal yang dilakukan mencakup:
1)
Perumusan tujuan evaluasi
2)
Penetapan aspek-aspek yang akan diukur
3)
Menetapkan metode dan bentuk tes
4)
Merencanakan waktu evaluasi
5)
Melakukan uji coba tes untuk mengukur validitas dan reabilitasnya sebelum
digunakan.
Dalam dalam tahab perencanaan ini
perlu kita lakukan segenap tahap pendahuluan yang dapat kita temukan, misalnya:
penyusunan jadwal untuk waktu-waktu pengumpulan data, mempersiapkan alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data, menentukan jenis-jenis data yang harus
dikumpulkan, menentukan jenis-jenis pengolahan data yang akan dikerjakan dan
lain-lain.
Yang dapat kita lakukan dalam taraf
perencanaan ini ialah soal-soal yang berhubungan dengan pertanyaan untuk
evaluasi yang akan dipergunakan kemudian. Yang paling penting kita lakukan
dalam taraf perencanaan ini ialah berapa kalikah dalam satu tahun kita harus
mengadakan evaluasi untuk mengambil keputusan mengenai soal tersebut
pertimbangan yang harus kita utamakan ialah kelengkapan gambaran tentang
pertumbuhan para siswa dalam kecakapan yang kita ajarkan. Artinya jumlah yang
akan kita tetapkan mengenai evaluasi yang akan kita adakan dalam jangka waktu
satu tahun itu kita hubungkan dengan tujuan memperoleh gambaran yang lengkap
mengenai kemajuan yang akan dicapai oleh para siswa selama jangka waktu setahun
itu pula.
Kalau pertumbuhan yang akan dicapai
oleh para siswa kita tadi dapat kita bayangkan sebagai suatu pertumbuhan yang
terdiri dari empat fase misalnya, maka ada baiknya untuk mengadakan empat kali
evaluasi selama jangka waktu satu tahun tadi. Ini merupakan soal praktis yang
banyak sedikitnya biasanya selalu diketahui oleh setiap pengajar. Dengan
merenungkan sedikit sifat materi yang kita ajarkan biasanya kita akan dapat
membangunkan gambaran semacam itu.
2.
Pengumpulan data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk
memperoleh informasi tentang keadaan obyek dengan menggunakan alat yang telah
diuji cobakan. Untuk mengumpulkan data dapat menggunakan metode tes tulis, tes
lisan, dan tes tindakan yang akan dibicarakan tersendiri. Langkah-langkah
pengumpulan data:
1)
Menentukan data apa saja yang kita butuhkan untuk melakukan tugas evaluasi
yang kita hadapi dengan baik, penentuan data yang harus dikumpulkan untuk
keperluan tugas evaluasi ini berhubungan erat dengan rumusan tentang tugas kita
dalam suatu usaha pendidikan. Rumusan tentang tugas kita sebagai seorang
pengajar dalam suatu usaha pendidikan menghasilkan suatu ketentuan-ketentuan
tentang tujuan yang harus kita capai dengan materi yang kita ajarkan. Adapun
rumusan tentang tujuan yang harus kita capai untuk menentukan aspek-aspek
manakah dari seluruh pertumbuhan seorang anak, maupun sekelompok siswa terutama
harus kita perhatikan dan manakah serta sampai ke tarap manakah pertumbuhan
aspek-aspek ini kita arahkan.
2)
Menentukan cara-cara yang harus kita tempuh untuk memperoleh setiap jenis
data yang kita butuhkan. Adapun dalam pemilihan cara yang akan kita tempuh
untuk memperoleh suatu data biasanya ditentukan oleh teori atau pandangan yang
kita atur secara standar atau tidak.
3)
Pemilihan alat yang akan kita pergunakan dalam pengumpulan data.
Biasanya pengetahuan mengenai alat-alat yang telah tersedia akan merupakan
suatu pegangan yang sangat berguna dalam pengumpulan data.
3.
Persifikasi data
Penelitian data atau verifikasi data
maksudnya ialah untuk memisahkan data yang “baik” yang akan dapat memperjelas
gambaran yang akan kita peroleh mengenai individu atau sekelompok individu yang
sedang kita evaluasi, dari data yang kurang baik yang hanya akan merusak atau
mengaburkan gambaran yang akan kita peroleh apabila turut kita olah juga.
Pada tahap ini data yang terutama
membutuhkan verifikasi ialah data yang kita terima dari pihak lain mengenai
orang yang sedang dievaluasi jadi bukan data yang kita peroleh sebagai hasil
observasi kita sendiri tehadap orang sedang dievaluasi tadi. Pernyataan ini
tentu saja tidak berarti bahwa setiap data yang kita kumpulkan sendiri dapat
dianggap sebagai data yang sudah pasti terjamin “kebaikannya”. Tentu saja
kemungkinan selalu ada bahwa data yang kita peroleh sebagai hasil dari
pemeriksaan langsung terhadap orang yang dievaluasi yang kita sebut data yang
berasal dari sumber pertama mengandung pula keasalahan-kesalahan. Banyaknya
faktor yang dapat menyebabkan masuknya data yang mengandung kesalahan-kesalahan
ini, tetapi oleh karena itu selalu menyadari baik-buruknya setiap data yang
kita pergunakan untuk memperoleh data lengsung dari otak yang bersangkutan
tadi, karena dalam evalasi yang baik, kita selalu berusaha untuk hanya
mempergunakan alat-alat yang sebaik-baiknya yang tersedia bagi kita.
4.
Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan untuk
menjadikan data lebih bermakna, sehingga dengan data itu orang dapat memperoleh
beberapa gambaran yang lebih lengkap tentang keadaan peserta didik.
Jadi hal ini berarti bahwa tanpa
kita olah, dan diatur lebih dulu data itu sebenarnya tidak dapat menceritakan
suatu apa pun kepada kita. Makna yang sebenar-benarnya baru akan kita peroleh
keterangan-keterangan yang datang dari berbagai pihak kita adakan pengolahan
dalam pengolahan dalam arti kata kita gabungkan, kita satu-satukan yang akan
kita anyam seolah-olah kita kombinasikan barulah akan kita peroleh gambaran
data tersebut yang akan kita ketahui maknanya.
Fungsi pengolahan data yang telah
disajikan hingga sekarang ini, jelaslah fungsi pengolahan data dalam proses
evaluasi yang perlu disadari benar-benar pada taraf pembicaraan sekarang ini
ialah bahwa untuk memperoleh gambaran yang selengkap-lengkapnya tentang diri
orang yang sedang dievaluasikan, langkah pengolahan data ini merupakan
keharusan.
5.
Penafsiran data
Tahap ini merupakan verbalisasi atau
pemberian makna dari data yang telah diolah, sehingga tidak akan terjadi
penafsiran yang overstatement maupun penafsiran understatement.
Kalau kita perhatikan segenap uraian
yang telah disajikan mengenai tahap data tadi akan segera tampak bahwa
memisahkan tahap penafsiran dari tahap pengolahan sebenarnya merupakan suatu
pemisahan yang terlalu dibuat-buat. Memang dalam praktek kedua tahap ini tidak
dipisah-pisahkan kalau kita melakukan suatu pengolahan terhadap sekumpulan
data, dengan sendirinya kita akan memperoleh “tafsir” makna data yang kita
hadapi. Sering terasa pada kita bahwa sesuatu telah terumuskan dengan jelas
dalam pikiran kita tetapi kita tidak berhasil juga menemukan kata-kata yang
dapat untuk isi pikiran tadi. Dalam situasi-situasi tertentu sering kita dapat
lari ke suatu bahasa asing yang telah berhasil menciptakan lambang atau kata,
terutama itu untuk isi pikiran semacam itu tetapi dalam situasi yang lain lagi
berbahasa maupun kita hendak melarikan diri tetapi tidak dapat kita temukan
kata-kata yang tepat. Dalam situasi yang terakhir ini kita mendapatkan diri
kita dalam suatu keadaan oleh pikiran yang tertekan. Kalau hal yang tak
terkatakan tadi sering muncul dalam pikiran kita, kita pun akan berusaha
sekeras-kerasnya untuk menemukankata yang tepat dan lahirlah sebagai hasil
usaha semacam itu “kata-kata baru” istillah-istillah baru.
Introduksi di atas disajikan di sini
untuk sekedar meminta perhatian pembaca terhadap kesulitan-kesulitan yang
mungkin terjadi dalam rumusan tafsiran yang dapat diberikan terhadap sekumpulan
data yang telah diolah.
Tahap-Tahap Perencanaan Evaluasi Pembelajaran
Sebelum
evaluasi hasil belajar dilaksanakan, terlebih dahulu disusun perencanaan yang
baik dan matang. Perencanaan evaluasi pembelajaran umumnya mencakup enam jenis
kegiatan yaitu:
1.
Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi.
2.
Menetapskan aspek-aspek yang akan di evaluasi. Misalnya, aspek kognitifnya,
aspek afektifnya atau aspek psikomotorik.
3.
Memilih dan menentukan tehnik yang akan di pergunakan di dalam pelaksanaan
evaluasi.
4.
Menyusun alat-alat pengukur yang dipergunakan dalam pengukuran dan
penilaian hasil belajar peserta didik.
5.
Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan
atau patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi.
Misalnya apakah akan digunakan penilaian Beracuan Patokan (PAP) ataukah akan
dipergunakan Penilaian Beracuan Kelompok (PAK) atau Norma (PAN).
6.
Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri (kapan
dan berapa kali evaluasi belajar itu dilaksanakan).
Tahap-Tahap Yang Ditempuh Dalam Menyusun Instrumen Evaluasi
1.
Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang akan disusun.
2.
Membuat kisi-kisi yang berisi tentang perincian variabel dan jenis
instrumen yang akan digunakan.
3.
Membuat butir-butir instrumen.
4.
Menyuting instrumen, hal yang dillakukan pada tahap ini adalah:
a.
Mengurutkan butir menurut sistematika yang dikehendaki evaluator untuk
mempermudah dalam pengolaan data.
b.
Menulis petunjuk pengisisan, identitas dan sebagainya
c.
Membuat angket permohonan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. dan Cepi Safruddin A.J. (2010). Evaluasi
Pembelajaran Pendidikan. Jakarta: Bumu Aksara
http://ventidanokarsa.artikel.com/2009/05/evaluasi-pembelajaran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar